Mungkin, jika segala sesuatu dapat dengan mudah kugenggam layaknya kugenggam matahari yang tenggelam. mungkin tidak perlu ada kata perjuangan..
Yaaaa, perjuangan. Berjuang itu butuh kemauan, butuh kesabaran, butuh rasa sakit, butuh kekuatan, butuh keberanian, dan segala hal baik yang menyertainya.
Saat berjuang, tak pernah ku lupa dengan apa yang telah dilakukan oleh kedua orang tuaku, melihat dan merasakan pengorbanan yang telah mereka lakukan, untukku dan untuk kehidupanku begitu luar biasa. Jauh dari keberlimpahan kami bertahan, sampai dengan aku yang sekarang ini. Luar biasa..
Sebagai anak yang menyebalkan aku merasa bahwa hidup ini tidak mudah. mungkin karna kurasa takut, atau aku terlalu nyaman bersembunyi di balik zona nyaman diri ini, atau mungkin keduanya adalah benar. Tak perlu kusimpulkan, yang kuperlukan hanyalah Berjuang, hingga titik mampuku tak dapat kulampaui, ada kalanya inginku lompati tembok penghalang jalanku, atau mungkin jika ku diberi kesempatan aku ingin dapat terbang untuk melewatinya.. akal ini menyanggah "mustahil!", aku bukanlah burung, aku bukanlah mesin terbang. Namun, tetap akan kulanjutkan perjuanganku demi Sang Pencipta, demi orang tua yang teramat kusayangi, dan demi pendukung hidupku lainnya. Minimal, diri ini harus bisa mengembalikan segala pengorbanan, kebaikan, dan belas kasih dari siapapun pada titik impas, dan Maksimal tak terbatas.
Yaa Rabb, Yaa Sayyidi.. Berkahilah Jalanku..
Aamiinn..
My World, My Life
Simple and Easygoing
Rabu, 30 Oktober 2013
Rabu, 28 November 2012
Memori UTS AKM (Accounting Intermediate)
1.
Jelaskan tantangan yang dihadapi
akuntansi (laporan keuangan) di masa datang!
Jawaban:
Laporan
keuangan menjadi hal yang sangat penting karena digunakan sebagai bahan
pengambil keputusan ekonomi, itulah sebabnya akuntansi dapat dibilang memiliki
posisi paling depan dalam penciptaan profit dan memenangkan persaingan. Dengan
adanya penyalah sajian atau kualitas laporan keuangan yang buruk, maka alhasil
keputusan yang diambil tidak akurat sehingga banyak sumberdaya perusahaan yang
tidak termanfaatkan secara maksimal.
Adopsi
PSAK ke IFRS pun semakin menggaung ketika IAI mencanangkan konvergensi penuh IFRS
ke PSAK pada tahun 2012. Diharapkan, dengan adanya konvergensi ini dapat
memudahkanpemahaman terhadap laporan keuangan yang dikenal secara internasional
serta dapat meningkatkanarus investasi
Kondisi
di Indonesia pada proses transisi menuju standar laporan keuangan
international (IFRS) masih terdapat kendala dalam pengaplikasiannya. Adanya
dinamika lingkungan bisnis dan peralihan akan kebutuhan laporan keuangan yang
lebih relevan dan andal, maka sudah selayaknya harus ada kesiapan sumberdaya
dan kemampuan sistem untuk mengantisipasi perubahan perekonomian yang
dinamis.
Menurut
analisis saya tantangan yang dihadapi akuntansi (laporan keuangan) di masa
datang diantaranya yaitu:
a.
Para pembuat laporan keuangan harus
selalu mengupgrade skill ke-akuntansian
yang dimilikinya untuk memahami perbedaan antara IFRS dan PSAK.
b.
Peralihan dari rule-based menjadi
principle-based, yang mana principle based membutuhkan banyak profesional judgement.
Profesional judgement diperlukan karena tidak adanya pengaturan yang baku atas
suatu transaksi atau satuan akun, hanya diberikan pengaturan pada prinsip
pengakuan, pengukuran dan penilaian. Maka dari itu, untuk laporan keuangan masa
depan lebih dituntut untuk bisa memberikan judge yang kuat atas kasus-kasus
akuntansi.
c.
perubahan dari historical cost menjadi
fair value. Jika ditinjau lebih lanjut dengan penggunaan “akuntansi fair value”
maka akan terjadi “trade off” antara standar kualitas akuntansi relevan dan
keandalan, dimana disatu sisi akuntansi fair value memang bisa menggambarkan
keadaan yang lebih real sehingga memiliki daya relevansi yang lebih tinggi, di
lain pihak keandalan dalam pengukuran nilai wajar bukan perkara yang mudah. Sehingga
ini akan menjadi tantangan laporan keuangan untuk selalu update tentang
informasi nilai wajar asset(kecuali penilaian asset yang tidak mempunyai harga
pasar). Sedangkan untuk asset yang belum diketahui nilai wajarnya, akan
memanfaatkan jasa appraiser, untuk mengukur nilai wajarnya. Pengukuran nilai
wajar untuk asset dan liabilities adalah tantangan, namun bagaimanapun pada
tahun 2012 kita sudah berkomitmen untuk full adoption sudah pasti laporan
keuangan di Indonesia harus sudah dapat menerima tantangan itu.
d.
Adanya berbagai alternatif metode
akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran
sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
e.
Ketepatan Waktu (timeliness). Laporan
keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang di audit
hanya disediakan sekali setahun Tidak banyak laporan keuangan real-time yang
tersedia.
2.
a. Bandingkan kerangka konseptual antara
IFRS, PSAK, dan SAK ETAP! Beri penjelasan
Jawaban:
Dengan
adanya pembagian standar akuntansi keuangan (SAK) menjadi SAK ETAP dan SAK
Penuh (Perusahaan dengan akuntabilitas publik), maka dikenal pembagian kelompok
perusahaan yaitu entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) dan entitas dengan
akuntabilitas publik (EAP).
EAP
ini juga mencakup perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan ETAP
sendiri lebih mengarah (tapi tidak hanya mencakup) perusahaan dengan skala
kecil dan menengah yang “kesulitan” menerapkan SAK secara menyeluruh.
Adanya
pemisahan tersebut disebabkan oleh konvergensi SAK ke Full IFRS dengan tujuan
untuk meminimalkan perbedaan antara SAK Indonesia dan IFRS sehingga laporan
keuangan akan lebih mudah dipahami dan juga meningkatkan kualitas
keterbandingan (comparability) terutama oleh user dari berbagai negara.
Dengan
kata lain, memang gap antara SAK Indonesia dan IFRS masih tetap ada, namun
konvergensi ke Full IFRS meminimalkan gap tersebut sehingga dapat memudahkan
pembaca dalam memahami laporan keuangan tersebut.
Munculnya
SAK ETAP sendiri dengan maksud agar konvergensi IFRS dapat segera diwujudkan
secara penuh. Sehingga perusahaan-perusahaan yang kesulitan untuk menerapkan
SAK Penuh, dapat mengadopsi SAK ETAP sebagai standar keuangan yang lebih
sederhana.
KET
|
IFRS
|
PSAK
|
SAK ETAP
|
Cakupan
Pengaturan
|
Desain
IFRS diperuntukkan
untuk
entitas yang bersifat profitoriented
dan SME
(Small
Medium
Enterprise). IFRS
belum
mengatur standar
akuntansi
untuk perusahaan
berbasis syariah.
|
SAK
diperuntukkan untuk
Entitas
yang bersifat profitoriented,
Nirlaba,
UKM (Usaha
kecil
menengah) yang disebut
SAK-ENTAP,
dan Perusahaan
berbasis syariah.
|
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK
berbasis IFRS dinilai terlalu rumit dan akan menyulitkan pengusaha berskala
kecil dan menengah. Maka dari
itu, IAI mengeluarkan Standar ETAP yang cukup sederhana dan tidak akan
menimbulkan kesulitan bagi penggunanya. SAK ini disusun dengan mengadopsi
IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat lebih
ringkas. SAK ETAP terdiri dari 30 (tiga puluh) bab.
|
Kerangka
Dasar
|
Memungkinkan
penilaian aktiva
Tetap berwujud
dan tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan harus disajikan
dengan basis true and fair
|
Sama
seperti IFRS, PSAK
Memberikan
alternatif
penggunaan
nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Laporan
keuangan disajikan dengan basis “fairly stated”
|
SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban
pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip reliability dan menggunakan basis historical cost. .
|
Pernyataan
kepatuhan
akan Standar
|
Entitas
harus membuat
pernyataan
eksplisit tentang
kepatuhan
akan standar
IFRS
|
Entitas
tidak harus membuat pernyataan kepatuhan akan SAK
|
Entitas
yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan
eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas
kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua
persyaratan dalam SAK ETAP.
|
Prinsip
Ketepatan
Waktu
(Timelines)
|
Tidak
diatur secara khusus
kapan
entitas menyajikan
laporan
keuangan
|
Dianjurkan agar entitas
menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan
setelah tanggal neraca
|
|
Karakteristik
kualitatif informasi dalam laporan keuangan
|
·
Understandability
Informasi
yang disajikan harus mudah dipahami oleh pengguna.
·
Relevansi
Laporan
dapat dikatakan relevan ketika hal tersebut mempengaruhi keputusan ekonomi
pengguna.
·
Keandalan
Informasi
dapat diandalkan jika hal tersebut bebas dari kesalahan dan dapat diandalkan
oleh pengguna untuk mewakili peristiwa dan transaksi.
·
Keterbandingan
Pengguna
harus dapat membandingkan laporan keuangan suatu badan dari waktu ke waktu
sehingga mereka dapat mengidentifikasi tren dalam posisi keuangan dan
kinerja.
|
·
Relevansi
·
Reliability
·
Comparability
·
Consistency
cost benefit
·
Materiality.
|
·
Dapat
dipahami
·
Relevan
·
Materialitas
·
Keandalan
·
Substansi
Mengungguli Bentuk
·
Pertimbangan
Sehat
·
Kelengkapan
·
Dapat
dibandingkan
·
Tepat
Waktu
·
Keseimbangan
antara Biaya dan Manfaat
|
b. bandingkan macam laporan
keuangan menurut PSAK dan SAK ETAP, jelaskan!
Jawaban:
Apabila SAK-ETAP
ini telah berlaku efektif,
maka perusahaan kecil seperti UKM
tidak
perlu membuat laporan keuangan dengan
menggunakan
PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan
ketentuan pelaporan
yang lebih kompleks.
No
|
Elemen
|
PSAK
|
SAK ETAP
|
1
|
Penyajian
Laporan Keuangan
|
· Laporan posisi
keuangan
· Informasi yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan
· Pembedaan
asset lancar dan tidak lancar dan laibilitas jangka pendek
dan jangka panjang
· Aset lancar
· Laibilitas
jangka pendek
· Informasi yang
disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan
atas laporan keuangan
(Perubahan
istilah di ED PSAK 1:
Neraca menjadi
Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban
(liability) menjadi laibilitas)
|
Sama dengan
PSAK,
kecuali
informasi yang
disajikan
dalam neraca,
yang
menghilangkan pos:
· Aset keuangan
· Properti
investasi yang diukur pada nilai wajar
(ED PSAK 1)
· Aset biolojik
yang diukur pada biaya perolehan dan nilai
wajar (ED PSAK 1)
· Kewajiban berbunga
jangka panjang
· Aset dan kewajiban
pajak tangguhan
· Kepentingan
nonpengendalian
|
2
|
Laporan Laba Rugi
|
§ Laporan laba rugi komprehensif
·
Informasi yang disajikan dalam laporan
Laba Rugi Komprehensif
·
Laba rugi selama periode
·
Pendapatan komprehensif
lain selama periode
·
Informasi yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan
|
Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah
laporan laba rugi
komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.
|
3
|
Penyajian Perubahan Ekuitas
|
|
Sama dengan PSAK,
kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain.
|
4
|
Catatan Atas Laporan
Keuangan
|
·
Catatan atas laporan
keuangan
·
Struktur
·
Pengungkapan kebijakan Akuntansi
·
Sumber estimasi
ketidakpastian
·
Modal (ED PSAK 1)
·
Pengungkapan lain
|
Sama dengan PSAK,
kecuali pengungkapan
modal.
|
5
|
Laporan Arus Kas
|
·
Arus kas aktivitas
operasi: metode langsung dan tidak langsung
·
Arus kas aktivitas
investasi
·
Arus kas aktivitas
pendanaan
·
Arus kas mata uang asing
·
Arus kas bunga dan
dividen, pajak penghasilan, transaksi non-kas
|
Sama dengan PSAK
kecuali:
·
Arus kas aktivitas operasi:
metode tidak langsung
·
Arus kas mata uang asing,
tidak diatur.
|
6
|
Laporan keuangan
konsolidasi dan terpisah
|
·
Persyaratan penyajian
lapkeu konsolidasi
·
Entitas bertujuan khusus
·
Prosedur konsolidasi
·
Lapkeu tersendiri
·
Lapkeu gabungan
|
Tidak diatur (Lihat Bab 12).
|
7
|
Kebijakan akuntansi,
estimasi, dan kesalahan
|
PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan
Kebijakan Akuntansi)
§
Laba atau rugi bersih
untuk Periode berjalan
§
Kesalahan Mendasar
§
Perubahan kebijakan
Akuntansi
|
·
Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi
·
Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi
·
Perubahan Estimasi
akuntansi
·
Kesalahan.
SAK ETAP sudah maju satu langkah dibandingkan PSAK (tidak
ada “kesalahan mendasar” dan “laba atau rugi luar biasa”).
|
8
|
Instrumen Keuangan Dasar
|
·
Ruang lingkup: aset dan kewajiban
keuangan
·
Instrumen keuangan dasar:
·
Diklasifikasikan pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual,
pinjaman dan pinjaman yang diberikan
·
Impairment menggunakan incurred loss
concept
·
Derecognition
·
Hedging dan derivatif
|
·
Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu
·
Klasifikasi trading, held to
maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke
PSAK 50 (1998).
|
9
|
Persediaan
|
·
Pengukuran persediaan
·
Biaya persediaan
·
Biaya pembelian
·
Biaya konversi
·
Biaya lain-lain
·
Biaya persediaan pemberian
jasa
·
Teknik pengukuran biaya
·
Rumus biaya
·
Nilai realisasi bersih
·
Pengakuan sebagai beban
·
Pengungkapan
|
Sama dengan PSAK
|
10
|
Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak
|
·
Ruang lingkup: entitas
asosiasi
·
Metode akuntansi
·
Metode biaya
·
Metode ekuitas
·
Model nilai wajar (ED PSAK
15)
|
·
Ruang lingkup: entitas
asosiasi dan entitas anak
·
Metode akuntansi
·
Entitas asosiasi : metode biaya
·
Entitas anak :
metode ekuitas
|
11
|
Investasi pada
perusahaan asosiasi dan
entitas anak
|
·
Jointly controlled
operation, asset, and entity
·
Metode akuntansi
·
Metode konsolidasi
proporsional
·
Metode ekuitas
·
Model nilai wajar (ED PSAK
12 : PBA/PBO/PBE)
|
Sama dengan PSAK kecuali metode akuntansi hanya menggunakan metode biaya.
|
12
|
Property Investasi
|
Metode akuntansi
Model biaya
|
Metode akuntansi:
model biaya
|
13
|
Aset Tetap
|
·
Menggunakan pendekatan komponenisasi
·
Pengukuran menggunakan
model biaya atau model revaluasi
·
Pengukuran biaya perolehan
·
Pengakuan pengeluaran selanjutnya
·
Penyusutan
·
Tidak perlu review nilai
residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan,
tetapi jika ada indikasi perubahan saja
|
Sama dengan PSAK
kecuali:
·
Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi.
·
Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994)
·
Tidak perlu review nilai residu.
|
14
|
Asset Tidak Berwujud
|
·
Prinsip umum untuk
pengakuan
·
Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya
·
Amortisasi selama umur
manfaat atau 10 tahun
Penurunan nilai
|
Sama dengan PSAK,
kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha.
|
|
|
·
Menggunakan metode
pembelian
·
Goodwill dimaortisasi 5
tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen
|
Tidak diatur
|
15
|
Sewa
|
·
Mengatur perjanjian yang mengandung
sewa
·
Klasifikasi bersifat principle
based
·
Laporan keuangan lessee
dan
|
·
Tidak mengatur perjanjian
yang mengandung sewa (ISAK 8)
|
|
|
lessor
|
·
Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13
·
Laporan keuangan
lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): Akuntansi Sewa Guna Usaha
|
|
|
·
Kewajiban diestimasi
·
Kewajiban kontinjensi
·
Aset kontinjensi
|
Sama dengan PSAK
|
16
|
Ekuitas
|
·
Penjelasan
·
Akuntasi ekuitas untuk
badan usaha bukan PT
·
Akuntansi ekuitas untuk
badan usaha berbentuk PT
·
Reorganisasi
·
Selisih penilaian kembali
|
Sama dengan PSAK,
kecuali :
Reorganisasi
Selisih penilaian
kembali
|
17
|
Pendapatan
|
·
Penjualan barang
·
Penjualan jasa
·
Kontrak konstruksi
·
Bunga, dividen dan royalti
·
Lampiran kasus pengakuan
pendapatan (ED PSAK 23)
|
Sama dengan PSAK.
|
18
|
Biaya Pinjaman
|
·
Komponen biaya pinjaman
·
Pengakuan dan kapitalisasi
biaya pinjaman
|
Biaya pinjaman
langsung dibebankan
|
19
|
Penurunan Nilai Aset
|
·
Penurunan nilai persediaan
·
Penurunan nilai
non-persediaan
·
Penurunan nilai goodwill
|
Sama dengan PSAK,
kecuali:
·
Ruang lingkup yang meliputi semua jenis
aset.
·
Tidak mengatur penurunan
nilai goodwill
·
Ada tambahan penurunan
nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17.
|
20
|
Imbalan Kerja
|
·
Imbalan kerja jangka
pendek
·
Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti
menggunakan PUC
·
Imbalan jangka panjang
lainnya
Pesangon pemutusan kerja
|
Sama dengan PSAK,
kecuali untuk manfaat
pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan
|
21
|
Pajak Penghasilan
|
· Menggunakan deferred tax concept
· Pengakuan dan pengukuran pajak kini
· Pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
|
· Menggunakan tax payable concept
· Tidak ada pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
|
22
|
Mata Uang Pelaporan
|
·
Mata uang pencatatan dan pelaporan
·
Mata uang fungsional
·
Penentuan saldo awal
·
Penyajian komparatif
·
Perubahan mata uang
pencatatan dan pelaporan
|
Sama dengan PSAK
Mata Uang Pelaporan
·
Mata uang fungsional
·
Pelaporan transaksi mata uang asing
dalam mata uang fungsional
·
Perubahan mata uang
fungsional (Pada prinsipnya sama)
|
23
|
Peristiwa setelah akhir
periode pelaporan
|
·
Peristiwa yang memerlukan penyesuaian
·
Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian
|
Sama dengan PSAK
|
24
|
Pengungkapan pihakpihak
yang mempunyai
hubungan istimewa
|
·
Pengertian pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
·
Pengungkapan
|
Sama dengan PSAK 7
|
25
|
Aktivitas Khusus
|
·
Akuntansi perkoperasian
·
Akuntansi minyak dan gas
bumi
·
Akuntansi pertambangan
umum
·
Akuntansi perusahaan efek
·
Akuntansi reksa dana
·
Akuntansi perbankan dan asuransi
|
Tidak diatur
|
26
|
Ketentuan Transisi
|
|
·
Retrospektif atau prospektif
(jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba)
·
Perpindahan dari dan ke SAK
ETAP
|
27
|
Tanggal Efektif
|
|
Berlaku efektif untuk
laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010
|
3.
Jelaskan lampiran pelaporan keuangan
yang dikeluarkan oleh BAPEPAM tentang laporan perubahan ekuitas!
Jawaban penjelasan:
Laporan
Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas perusahaan
yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan
selama periode pelaporan.
·
Komponen
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini harus
menyajikan :
a)
Laba (rugi) bersih periode pelaporan;
b) Setiap
pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung
dalam ekuitas; Contoh pos ini antara lain keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi dari efek tersedia untuk dijual.
c) Pengaruh
kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan mendasar;
Pengaruh kumulatif ini disajikan bersih setelah memperhitungkan pajak.
Perubahan kebijakan akuntansi dapat berupa perubahan kebijakan penilaian
persediaan dari metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO) menjadi metode Masuk
Terakhir Keluar Pertama (LIFO).
d) Transaksi
modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa penyetoran
modal saham dan pembagian dividen;
e) Saldo
akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya. Saldo
ini disajikan dengan memisahkan :
(1) Yang Telah
Ditentukan Penggunaannya
Dalam pos ini dilakukan
pemisahan antara jumlah yang telah ditentukan penggunaannya oleh perusahaan dan
yang diwajibkan oleh peraturan yang berlaku.
(2) Yang Belum
Ditentukan Penggunaannya
Pos ini merupakan saldo
laba yang belum ditentukan penggunaannya oleh perusahaan.
f)
Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari
masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor
dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal
4.
Apa saja yang diungkap dalam catatan
atas laporan keuangan dan beri penjelasan (ambil dari salah satu pelaporan
keuangan yang ada) lampirkan nama perusahaan dan periode pelaporan!
Jawaban:
LAMPIRAN:
PT
Holcim Indonesia Tbk
dan
Entitas Anak
CATATAN
ATAS LAPORAN
KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tahun
Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31
Desember 2011 dan 2010
(Angka
dalam tabel disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali
dinyatakan lain)
yang diungkap dalam
catatan atas laporan keuangan diantaranya yaitu:
1)
Umum
a.
Pendirian dan informasi umum
Berisi
tentang Akta Pendirian dan Anggaran
Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi pengoperasian
pabrik semen dan aktivitas lain yang berhubungan denga industri semen, serta
melakukan investasi pada perusahaan lainnya.
b.
Penawaran umum saham perusahaan
Penjelasan penawaran umum saham perusahaan yang meliputi tanggal efektif penawaran
umum perdana, kebijakan atau tindakan perusahaan yang dapat mempengaruhi saham yang diterbitkan (corporate
action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan periode pelaporan terakhir, jenis dan jumlah saham yang ditawarkan pada saat penawaran terakhir, dan
tempat pencatatan saham perusahaan.
c.
Susunan dewan komisaris, direksi dan
komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
d.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen
Perusahaan dan entitas anak bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang disetujui untuk penerbitan pada tanggal 14 Februari 2012.
2)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
Berisi tentang:
a.
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan
keuangan
b.
kebijakan akuntansi tertentu yang
diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
penting.
3)
Pengungkapan atas pos-pos laporan
keuangan dan pengungkapan lainnya seperti tujuan dan kebijakan manajemen risiko
keuangan, pernyataan standar akuntansi keuangan (psak) baru dan revisi, informasi
segmen usaha, dan keterangan lainnya yang belum tercakup di dalam laporan
keuangan utama.
5.
Carilah laporan audit report dan
manajemen report dan ulaslah!
Jawaban:
Contoh Laporan audit independen
Contoh
management report
Laporan Audit Manajemen
Medan, 08 Juni 2012
No. : 025/ KAP/ XI/
2012
Lampiran : 3 Eksemplar
Perihal : Laporan Hasil
Audit Manajemen
Kepada Yth,
Direktur PT. Aminuddin
Djarum
Di Medan
Kami telah melakukan
audit atas Manajemen Penjualan dan Pemasaran pada PT. Aminuddin Djarum untuk
periode tahun 2010/ 2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami
tidak memberikan pendapat atas Laporan Keungan tersebut. Audit kami hanya
mencakup bidang Manajemen Penjualan dan Pemasaran yang dimiliki (terjadi pada)
Perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan),
efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna).
Manajemen Penjualan dan
Pemasaran yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan
pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan
datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan lebih efektif dalam mencapai
tujuannya.
Hasil audit kami
sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
BAB I : Informasi Latar Belakang
BAB II : Kesimpulan Audit yang Didukung
dengan Temuan Audit
BAB III : Rekomendasi
BAB IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan
audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja sama dari
berbagai pihak baik jajaran Direksi maupun Staff yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama
yang telah terjalin dengan baik ini.
Kantor Akuntan Publik
Nuda Kartika dan
Rekan
Nuda Kartika
Harahap, SE.,Ak.CPA
Bab I
Informasi Latar
Belakang
PT. Aminuddin Djarum
(selanjutnya disebut “Perusahaan”) yang ber-lokasi di Jl. Ali bin Abi Thalib
No. 50 Medan, didirikan pada tanggal 10 Maret 2008 oleh para pendiri yang
terdiri atas :
1. Ir. Lisna
2. Ainul Yaqin
3. Amin Sentosa, SE
4. Doharni Soraya
5 Dewi Maharani
PT. Aminuddin Djarum
adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, produk yang
dihasilkan berupa rokok dalam negri yang berkualitas Internasional. Tujuan dari
didirikannya Perusahaan adalah untuk mengembangkan produk Indonesia di dalam
maupun di luar Negara Indonesia dan juga untuk memperoleh keuntungan, dengan
hasil produksi yang baik, bermutu dan juga berkualitas.
Proses Produksi untuk
menghasilkan tiap batangan rokok terdiri dari 2 tahap :
Bahan baku berupa pohon
diambil dari supplier, kemudian bahan baku diolah menjadi serbuk rokok
menggunakan mesin pabrik.
Pengolahan serbuk rokok
menjadi batangan rokok yang dilakukan oleh karyawan .
Susunan Direksi
Perusahaan, sebagai berikut :
Direktur Utama : Ir. Lisna
Direktur Umum dan
Keuangan : Ainul Yaqin
Sedangkan Tujuan Dilakukannya
Audit, adalah untuk :
Menilai kecukupan
prosedur Manajemen Penjualan yang digunakan dalam meningkatkan penjualan.
Menilai ekonomisasi,
efisiensi, dan efektivitas Manajemen Penjualan yang dimiliki perusahaan.
Memberikan berbagai
saran perbaikan dan kelembagan Manajemen Penjualan yang ditemukan.
Bab II
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan
(bukti) yang kami peroleh selama berlangsungnya audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
A. Kondisi
Terjadinya penurunan
tingkat penjualan pada Triwulan II dan Triwulan III, masing-masing sebesar 75%
dan 30%. Hal ini merupakan masalah Perusahaan.
Karyawan yang bekerja
pada Manajemen Penjualan dan Pemasaran berjumlah 200 orang. Jumlah itu cukup
besar dan seharusnya sangat berpeluang untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
Masalah utama pada
Manajemen Penjualan dan Pemasaran yaitu mengenai karyawan, diantaranya:
Pada saat peneriman
karyawan di bagian Manajemen Pemasaran, karyawan yang diterima tidak diuji dan
tidak dipilih secara selektif.
Karyawan yang diterima
untuk tamatan SLTA, tidak diperhatikan bidang ilmunya.
Sebesar 80% karyawan
yang diterima belum pernah bekerja atau tidak pernah memiliki pengalaman kerja
sama sekali.
Karyawan di bagian
Manajemen Penjualan dibebaskan dalam bekerja, tidak diawasi sama sekali dan
hanya dibebani target-target tertentu yang harus mereka capai.
Karyawan di bagaian
Penjualan dan Pemasaran hanya diberikan uang makan sebesar Rp.15,000 per hari.
B. Kriteria
Adanya pendekatan
hubungan antara Perusahaan dengan Karyawan di bagian Manjemen Penjualan dan
Pemasaran. Hal ini menjadi sangat penting karena berkaitan dengan masalah utama
perusahaan yaitu menurunnya tingkat Penjualan yang cukup tinggi.
Perusahaan harus
mengadakan pelatihan terhadap 200 karyawannya agar kapasitas karyawan (input)
sebanding dengan tingkat penjualan (output).
Perusahaan harus lebih
berhati-hati lagi dalam menerima calon karyawan.
Perusahaan harus
mengadakan seleksi yang cukup selektif untuk penerimaan calon pegawai, meliputi
:
Bagi calon pegawai
tamatan SLTA harus diperhatikan bidang studi nya, harus berkaitan dengan
pemasaran dan penjualan pada suatu perusahaan
Calon karyawan juga
harus memiliki pengalaman kerja, khususnya di bidan penjualan maupun pemasaran.
Karyawan di bagian
penjualan harus diperhatikan proses kerja dan hasil kerjanya, agar mereka tidak
semena-mena dalam bekerja, dan tidak hanya terfokus pada target / pencapain
saja, biaya yang dikeluarkan juga sangat perlu diperhatikan.
Manajer di bagian
Penjualan dan Pemasaran harus melakukan pendekatan terhadap para karyawannya.
Mereka harus mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan karyawannya.
Manajer Perusahaan
harus menjalin hubungan yang baik dengan para karyawan, karyawan yang bekerja
harus diberi apresiasi seperti adanya tambahan gaji lembur, adanya peningkatan
karir bagi karyawan yang baik dan berprestasi. Hal ini akan meningkatkan
motivasi dan kinerja karyawan.
Uang makan menjadi
salah satu masalah apresasi terhadap karyawan di bagian Pemasaran dan
Penjualan. Manajer harus memberikan uang makan yang sebenarnya dibutuhkan
karyawan.
Perusahaan harus
memiliki perencanaan penjualan agar kapasitas mesin dapat digunakan semaksimal
mungkin.
10. Perusahaan harus
memiliki perencanaan penjualan yang baik, agar penggunaan SDM juga dapat secara
maksimal.
11. Perusahaaan memerlukan sebuah Sistem
Informasi Manajemen dalam hal Pemasaran dan Penjualan agar karyawan dapat
bekerja dengan mudah dan tersistem dengan baik.
C. Penyebab
Kurang lakunya produk
yang dijual karena ketidaktahuan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Kurang maksimalnya
kinerja karyawan dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai bidang penjualan dan
pemasaran.
Tidak terjalinnya
hubungan yang cukup dekat antara manajer dan karyawan, sehingga para Manajer
kurang tau apa yang sebenarnya karyawan inginkan.
Tidak dilakukannya
pelatihan terhadap karyawan sehingga karyawan belum mengetahui secara maksimal
cara-cara mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
Belum ada perencanaan
penjualan yang baik yang dapat diinformasikan kepada seluruh karyawan.
Perusahaan belum
memliki system manajemen penjualan dan pemasaran yang baik.
D. Akibat
Kurangnya jumlah
konsumen yang berminat terhadap produk yang ditawarkan.
Tidak setianya konsumen
terhadap produk perusahaan dikarenakan karyawan pemasaran kurang pintar
mempertahankan konsumen.
Terjadinya penurunan
tingkat penjualan pada Triwulan II dan Triwulan III, masing-masing sebesar 75%
dan 30%. Hal ini merupakan masalah Perusahaan.
Pejabat yang
Bertanggungjawab :
Direktur Administrasi
dan Keuangan,
ttd
Ainul Yaqin
Bab III
Rekomendasi
Hasil audit yang
dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus segera menjadi perhatian
pihak manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yakni :
Kelemahan yang terjadi
pada sistem dan prosedur penjualan dan pemasaran yang dimiliki oleh Perusahaan.
Kelemahan yang terjadi
karena kurang terlatihnya karyawan di bagian penjualan dan pemasaran dalam
melakukan proses menjual dan memasarkan barang.
Atas keseluruhan
kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah
perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi :
Perusahaan harus
memiliki system dan prosedur promosi yang lebih luas, misalnya lewat iklan di
berbagai media sehingga masyarakat lebih mengenal produk rokok yang ditawarkan
.
Karyawan yang bertugas
untuk melakukan proses penjualan dan pemasaran harus mendapatkan pelatihan yang
memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Perusahaan harus
membuat kebijakan dan peraturan yang cukup untuk menjadi dasar dalam Sistem
Penjualan dan Pemasaran, baik dalam menentukan perencanaan, anggaran, target
penjualan, laba minimum, biaya promosi dan target perusahaan.
Keputusan untuk
melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada pihak manajemen,
tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi
akibat yang lebih buruk lagi pada Sistem Penjualan dan Pemasaran Perusahaan di
masa yang akan datang.
Bab IV
Ruang Lingkup
Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami
terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah Sistem Manajemen
Penjualan dan Pemasaran PT. Aminuddin Djarum untuk periode tahun 2010/ 2011.
Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan Manajemen Penjualan dan Pemasaran,
Sistem Perencanaan Anggaran Penjualan, dan aktivitas Sistem Penjualan itu
sendiri.
ULASAN:
Perbedaan
Management Audit dan Financial Audit
Management
Audit
|
Financial
Audit
|
|
1.
|
Bisa
dilakukan oleh internal auditor atau management consultant. Di
Indonesia management audit juga bisa dilakukan oleh BPKP dan
BPK.
|
Harus dipimpin oleh
seorangregistered accountant dari sebuah kantor
akuntan publik.
|
2.
|
Pada akhir
pemeriksaan auditor memberikan laporan kepada manajemen berupa temuan-temuan
audit mengenai efektifitas sistem pengendalian manajemen apakah kegiatan
operasi perusahaan sudah dijalankan secara efisien ekonomis dan efektif
besera saran-saran utk memperbaiki kelemahan-kelemahan yg ditemui selama
pelaksanaan management audit.
|
Pada akhir
pemeriksaan auditor harus memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yg telah disusun manajemen. Auditor juga memberikan management
letter yg memberitahukan manajemen mengenai kelemahan-kelemahan
dalam struktur pengendalian intern dan saran-saran perbaikannya.
|
3.
|
Biasa
dilakukan jika manajemen merasakan ada kebutuhan seperti laba yg terus
menurun biaya terus meningkat banyak pemborosan dan kecurangan atau tujuan
perusahaan yg ditentukan tak tercapai.
|
Dilakukan
secara rutin (setiap tahun)
|
4.
|
IAI belum menyusun
standar pemeriksaan untuk management auditnamun BPK dan BPKP
memiliki pedoman management audit. Di Amerika pedoman pemeriksaan
disusun oleh GAO (Government Audit Office).
|
Pemeriksaan
dilakukan dgn berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yg disusun
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
|
5.
|
Kriteria dalam management
audit bisa berupa kebijakan yg ditentukan manajemen peraturan pemerintah
peraturan asosiasi dan lain-lain
|
Kriteria
dalam financial audit sudah jelas yaitu prinsip akuntansi berlaku
umum.
|
Sumber
Referensi:
Kieso, Donald E. 2008. Akuntansi Intermediate. Jakarta:
Penerbit Erlangga
http://kartikaharahap.wordpress.com/2012/06/25/contoh-laporan-audit-manajemen-promosi-dan-penjualan/
Langganan:
Postingan (Atom)